Tuesday, March 26, 2013

lets


Bumi merintih

Kenapa kau tak menengok ke belakang?
Kenapa kau tak menatap ke depan?
Sedangkan laju hidup tiada pernah berhenti,

Lihatlah pepohonan yang tercerabut dari akarnya,
Gas bumi terrampas dari habitatnya,
Dan batu-batupun tercabik dari peradabannya,

Kenapa tiada berperasaannya kasih,
Kenapa tiada  berhatinya rindu,
Kenapa tiada berlalunya pilu,

Karena hidup hanya untuk sendiri,
Karena luka hanya untuk dibalut,
Karena damai telah tertunda,

Karena bumi tengah merintih perih,
Karena laut telah berbalut kabut,
Karena langit telah genit menjerit,
Karena angkara telah berkawan manusia.

Sunday, March 17, 2013

kini

rembulan turun ke bumi

berhentilah kau mengeluh,
berhentilah kau mengaduh,
berhentilah kau menghujat,
berhentilah kau meratap,
berhentilah kau memaki,
berhentilah kau menjerit,
berhentilah kau menangis,
berhentilah kau merintih,
berharaplah kau dengan pasti,
bersukurlah kau dengan hati,
berdamailah kau dengan jiwa,
berlakulah kau dengan rasa,
karena rembulan turun ke bumi


Saturday, March 16, 2013

memori

cerita lalu
 
waktu berlari tiada henti tiada berperi,
kenangan terbungkus rasa yang tergadaikan,
jiwa menangis dalam serpihan luka yang terserak,
melirik masa yang takkan pernah kembali,
sekali tak terelakkan rasa perih,
sudah itu menjerit tanpa sisi nurani,
namun jiwa tak pernah berhenti,
mengenang masa dalam jengkal rasa,
menguntai mimpi dalam kisah yang tak pasti,
merengkuh rindu dalam nuansa pilu,
hati merana tanpa makna,
rasa meronta dalam lara,
luka menganga karena cinta


Friday, March 15, 2013

hari di mana kau ada

matahari pun tersenyum simpul

kau tabuhkan genderang kehidupanmu,
di penghujung malam yang sunyi,
hingga jengkerik malam pun berhenti mengerik,
alampun ikut bersenandung
menyambut hadirnya pemantik kehidupan,
angin menari-nari membawa gairah jiwa yang dinanti,
rembulan menunduk memberi salam takjim dalam kebahagiaan,
dan semesta menyambut dengan cahaya kemilau di langit.
fajar mulai menggelayut manja di timur cakrawala, 
burung-burung mencericit gaduh
mengabarkan hari ceria dengan riang,
matahari pun tersenyum simpul
menebar warna-warni sebuah cerita,
satu kehidupan telah di mulai,
satu torehan peristiwa telah terlukis,
satu masa telah menunggu,
dalam sebentuk jiwa murni yang terpilih.


Tuesday, March 12, 2013

need

nyanyian pohon meranggas

tak mengapa 
air mata mengalir
jika itu air mata bahagia
tak mengapa
sungai itu berulah
jika itu air kehidupan
tak mengapa
pohon itu meranggas
jika itu untuk hidup selanjutnya
tapi...
kini pohon meranggas
karena hilang sungai berulah
air mata mengalir
karena jiwa-jiwa suci yang pergi
dengarkanlah desauan angin
dengarkanlah suara hatimu
dengarkanlah nyanyian pohon meranggas