Tuesday, January 12, 2016

Usia Kronologis vs Usia Mental?

You never know how strong you are until being strong is the ONLY option you have left"
(Anda tidak pernah tahu seberapa kuat diri Anda sampai SATU-SATUnya pilihan tersisa yang Anda miliki adalah menjadi kuat)

ketika menjadi dewasa adalah sebuah pilihan, dan menjadi tua adalah sebuah kepastian. 
sering kita melihat betapa orang kadang tidak mencerminkan usia sebenarnya. terkadang ada orang yang masih muda akan tetapi memiliki cara berfikir, sikap dan perilaku lebih dewasa dari umurnya, sebaliknya kadang kita melihat orang yang sudah dewasa (kalau tidak mau dikatakan muda) akan tetapi memiliki cara berfikir, sikap dan perilaku yang masih kekanak-kanakan. lalu pertanyaannnya adalah "Why?"
usia kronologis merupakan usia seseorang yang dimulai dari saat kelahiran sampai dengan waktu penghitungan.inilah patokan umum usia seseorang.jika anak ditanya berapa usisnya? usia kronologislah jawabannya, misalnya 6 tahun. usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang. misalnya anak usia 7 tahun bicaranya belum lancar seperti anak usia 3 tahun, berarti usia mentalnya 3 tahun.
dalam mendidik anak usia kronologis maupun mental perlu diperhatikan. untuk mengetahui apakah perkembangan fisik maupun mentalnya berjalan normal atau tidak.jika terjadi keterlambatan maka akan segera diketahui dan segera dicarikan solusinya. demikian juga bila anak mengalami percepatan perkembangan orang tua bisa melakukan simulasi dan arahan yang tepat. hal ini harus diperhatikan agar tumbuh kembang anak dapat berjalan secara optimal, dan untuk mengatasi gangguan perkembangan sedini mungkin. 
usia mental bisa maju mundur dari usia kronologis. hal ini sifatnya individua,l masing-masing individu berbeda. penyebabnya bisa dari faktor genetik maupun faktor gizi (sejak dari kandungan). hal lain yang berpengaruh adalah pola asuh. anak yang sejak kecil terbiasa diberi kesempatan mengemukakan pendapat, dihargai setiap usahanya dalam belajar sesuatu, akan membuat anak belajar lebih giat. saat masih bayi jika distimulus diajak komunikasi sejak dari kandungan akan berkembang dengan baik kemampuan verbalnya. 
jadi, hal ini tidak hanya terlihat pada anak-anak. pada orang dewasa pun sama. coba tengok, kadang kita lihat sendiri orang yang sudah dewasa (tua) secara usia kronologis akan tetapi bertindak kekanak-kanakan, hal ini bukan tidak mungkin secara usi mental memang masih kanak-kanak. usia mental pun berhubungan dengan kecerdasan. orang yang mampu berfikir tentang makna dan hakikat hidup secara mendalam dapat dikatakan orang tersebut cerdas dan memiliki usia mental yang tinggi. orang dengan usia mental tinggi, tidak mudah menyerah meski mengalami banyak kesukaran. dan akan berusaha melewati "badai yang menghadang". berbeda dengan yang usia mentalnya rendah cenderung mudah marah, depresi dan putus asa dan kurang mampu menguasai emosinya.
mereka yang berbeda secara usia mental akan berbeda cara memandang suatu 'masalah'dan cara "memperjuangkan sesuatu". 
.......so, tetap semangat!!! keep spirit and Ganbatte!!!