Gulana di
senja itu
Deburan ombak menghantam karang
yang terjal,
Cericit burung manyar
membuyarkan lamunan,
Sesak terasa hati karena
tikaman perasaan,
Mata itu mencabik irisan hati
yang nestapa.
Redup sudah lilin yang menyala
terang,
Seterang harapan yang takkan
lagi tercerita,
Sudah itu debu berlari
berkejaran tak tentu arah,
Membawa luka menganga tak
tertawarkan.
Kembali burung manyar
membuyarkan angan,
Mengepakkan sayap mengorbit ke
angkasa,
Melintasi senja dalam
bayang-bayang,
Sudah itu tenggelam dalam
petangnya senja.
Jiwa itu sudah tersapu,
Jauh ...jauh...jauh...
Pada sudut lautan biru,
pada lembah tak berujung,
Pada senja yang menggantung.
No comments:
Post a Comment