Empedu dalam pelukan racun
Bila tanya mampu mengikis terjalnya
empedu dalam pelukan racun,
Maka jawaban itu sungguh sebuah
bilah pelangi yang menancap tanpa ragu,
Hitam yang tak lagi hitam , putih
yang semakin memudar,
Maka auriga yang melesat jauh tetap
meninggalkan sisa yang terbakar,
Sedangkan Andromeda kembali
bercengkerama dengan galaksi-galaksi,
Pun malam-malam berikutnya,
Ketika anemon-anemon laut bertutur
sapa,
Karang bersungut-sungut tanpa sempat beringsut,
SiaPa yang meninggalkan jejak dalam hamparan tak terbatas,
Dalam waktu tak berbelas,
Setiap jingkatan ubur-ubur yang
membuat sarang dalam hasrat kenyamanan,
Tapi siapa dibalik belukar ganggang
yang mengintip sedih?
Sungguh,
Jawab itu belum mampu mengikis
empedu dalam pelukan racun.
Medio 25
April 2013